Keterangan tentang arti/makna (lambang satuan).
Umum (Bentuk, Ukuran, Warna Dasar, Warna Jumbai).
Bentuk. Gambar Sempana Rindam IX/Udayana:
- Disisi sebelah kanan Pataka Kodam IX/Udayana
- Disisi sebelah kiri Sempana Rindam IX/Udayana.
- Tiang Sempana Rindam IX/Udayana.
Berukuran:
(1) Panjang : 90 Cm.
(2) Lebar : 60 Cm.
(3) Panjang : 7 Cm.
Warna Dasar : Hijau
Warna Jumbai : Kuning Emas
Sempana sebagai lambang Rindam IX/Udayana adalah suatu manifestasi yang mengandung nilai-nilai kejiwaan serta arti makna, dicerminkan dalam bentuk lukisan dan seloka serta paduan tata warna.
Lukisan dan tata warna mempunyai arti makna sendiri menurut ciri dan watak yang terkandung didalamnya.
Lukisan dan Tata Warna.
Lukisan. Lukisan terdiri dari:
a) Pada sisi kiri terlukis lambang Kodam IX/Udayana.
b) Pada sisi kanan terlukis lambang Rindam IX/Udayana “Wirataka Pata Greha”
c) Lingkaran dari untaian kapas 19 buah dan padi 62 butir.
d) Bintang bersudut lima.
e) Sangkur terhunus.
f) Tiga buah kuntum bunga melati.
g) Bara api dari kepundan.
h) Pita berseloka.
i) Gelang-gelang pengikat untaian padi kapas sebanyak 12 buah.
Sloka. Sloka berbunyi: “Wirataka Pata Greha”.
Tata Warna terdiri:
a) Hijau : Kesejahteraan/ kemakmuran.
b) Putih : Kesucian.
c) Merah : Keberanian.
d) Kuning : Keagungan.
e) Hitam : Keabadian/keteguhan.
Makna lukisan.
1) Untaian padi dan kapas melambangkan suatu kesejahteraan/kemakmuran yang menjadi tujuan pokok kehidupan Bangsa Indonesia.
2) Kapas berjumlah 19 buah menunjukkan tanggal peresmian berdirinya Rindam IX/Udayana.
3) Padi berjumlah 62 butir: menunjukkan tahun peresmiannya.
4) Bintang bersudut lima: melambangkan Falsafah “Pancasila” yang harus dijunjung tinggi untuk diamankan dan ditegakkan oleh setiap Warga Negara Indonesia.
5) Sangkur terhunus tegak lurus ke atas: melambangkan sifat-sifat keprajuritan yang berjiwa luhur, setia, taat dan penuh kesiapsiagaan untuk mengemban tugas demi kepentingan cita-cita Bangsa.
6) Tiga buah kuntum bunga melati dengan 7 (tujuh) buah kelopak; melambangkan 3 (tiga) unsur hasil penggodogan/penggemblengan yaitu kesempurnaan mutu jasmaniah (fisik) dan rokhaniah (mental) serta ilmu pengetahuan, sehingga membawa suatu keharuman bagi prajurit sejati, yang berpangkal tolak pada jiwa ”SAPTA MARGA”.
7) Bara api dari kepundan kawah gunung berapi dengan kadar panas yang sangat tinggi: melambangkan arena pengemblengan dan pendidikan yang sangat sempurna sehingga memperoleh hasil yang tangguh dan bermutu tinggi.
8) Kawah/kepundan : melambangkan sumber ilmu.
9) Pita berseloka: melambangkan pengetrapan jiwa dan watak atau fungsi dari suatu lembaga pendidikan yang bersemboyan pada suatu hasil karya yang sukses.
10) 12 (dua belas) gelang pengikat untaian padi dan kapas: menunjukkan angka bulan berdirinya Rindam IX/Udayana.
Arti Sloka.
WIRATAKA - PATA - GREHA.
WIRATAKA : Keberanian dan memiliki nilai-nilai pengetahuan yang tinggi sebagai sifat kesatria.
PATA : Menurunkan, melahirkan, mengeluarkan atau menghasilkan.
GREHA : Tempat atau wadah sebagaisuatu Lingkungan yang berfungsi mendidik (membuat kebaikan).
Lengkapnya adalah: Tempat yang membuat dan mengeluarkan sesuatu yang bermutu atau bernilai tinggi (kesempurnaan).
Tiang.
Pada kepala: Disamakan dengan PATAKA KODAM IX/UDAYANA sebagai Induk Pimpinan yang menggunakan lembaga pendidikan tersebut menurut kebutuhannya, berbentuk burung Garuda berdiri diatas bunga teratai beralaskan bokor (cerana).
Kesimpulan dari arti/makna lambang satuan bagi satuanRindam IX/Udayana sebagai lembaga pendidikan keprajuritan mempunyai kedudukan (fungsi) untuk menggembleng dan mendidik para calon prajurit yang bermutu tinggi baik fisik maupun mental.
Ilmu maupun pengetahuannya, sehingga mewujudkan tugas-tugas yang harum di lingkungan Bangsa Indonesia dengan kesanggupan dalam melakukan tugas yang dijiwai oleh Sapta Marga dan Sumpah Prajurit, demi kepentingan cita-cita yang luhur bagi Nusa dan Bangsanya.
Makna, bentuk/ukuran, tata warna, lukisan, bahan dari kepala tiang Sempana Rindam IX/Udayana (Lambang Satuan).
Makna kepala tiang.
a) Burung Garuda disebut juga Elang Rajawali sebagai lambang TNI. Kedua sayapnya masing-masing berbulu 17, ekor berbulu 8 dan leherberbulu 45 melambangkan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945.
b) Bunga teratai disebut “Pangkaja” berarti lahir dilumpur akhimya ia menjulang tinggi diatas air, semerbak mewangi alam sekitamya, melambangkan bagaimanapun sulit/kacau serta dalam penderitaan, namun TNI tetap tumbuh dan berkembang menjalankan tugasnya mempertahankan keamanan, melindungi Negara dan Bangsanya. Burung bermahkota 5 buah melukiskan tetap pada falsafah Pancasila.
c) Bokor/cerana adalah sebagai tempat bunga dalam upacara kebaktian melambangkan Budi, Dharma dan Bhakti.
d) Tiang/tangkai adalah digunakan untuk mencanangkan Sempana berbentuk panjang bulat, melambangkan TNI sebagai alat perjuangan/cita-cita harus menunjukkan kebulatan tekad, kemauan dan perbuatan.
Bentuk/Ukuran:
a) Seekor burung Garuda berdiri diatas bunga teratai yang ditempatkan di atas bokor/cerana.
b) Tinggi besarnya wujud: 25 cm dan 12 cm, panjang tangkai 225 cm dengan garis tengah 4 cm.
Tata Warna:
Kuning keemasan melambangkan sifat-sifat sebagai berikut:
a) Kuning : Keluhuran yang bijaksana dan cendikia.
b) Hitam : Kemantapan, keteguhan dan kekokohan.
Lukisan:
Burung Garuda, bunga teratai, bokor/cerana dan tiang tangkai.
Bahan:
Kayu jenis cendana.